Aksi Grinding Ala Zenonia Yang Serupa Tapi Beda Rasa
Zenonia bisa dibilang merupakan satu dari sekian judul game hack-and-slash yang begitu cukup dikenal di ranah mobile. Sejak pertama kali diperkenalkan Gamevil sekitar tahun 2009 lalu, game ini telah menghasilkan enam judul Zenonia, di mana setiap iterasinya memiliki gameplay yang kurang lebih sama hanya saja ditambahkan dengan inovasi yang cukup beragam.
Nah, setelah melalui masa penantian dua tahun semenjak dirilisnya Zenonia 5, kali ini saya berkesempatan mencicipi aksi terbaru Zenonia melalui sesi closed beta yang ditawarkan Gamevil kamis minggu lalu. Selama proses preview Zenonia S yang lumayan singkat ini, bisa dibilang saya cukup bersenang-senang dengan beragam inovasi “sosial” yang diusungnya, meski secara gameplay, Zenonia S tidak melenceng jauh dari pakem hack-and-slash seperti yang dulu dipopulerkan oleh Secret of Mana.
Seperti penjelasan artikel saya sebelumnya, dalam Zenonia S, kamu akan bertualang mengarungi dunia paralel, di mana karakter dari kelima serial Zenonia hadir untuk menyelamatkan umat manusia dari malapetaka. Ini artinya kamu berkesempatan untuk kembali memainkan beberapa karakter yang pernah kamu mainkan dari Zenonia lainnya seperti Regret, Bishu, Daza, dan lain sebagainya.
Dari segi gameplay, sebenarnya permainan Zenonia S tidak berbeda jauh dengan seri Zenonia sebelumnya. Di sini kamu diminta bertualang melewat rangkaian level yang terlihat di peta dunia, guna menyelesaikan setiap quest yang diberikan. Untuk itu, di sini kamu diberikan sebuah ruang hub untuk mengakses beberapa fitur yang disediakan Gamevil. Mulai dari opsi untuk menjalani misi utama (quest), mengikuti event arena (pvp), real time multiplayer raid, dan menjalin pertemanan dengan puluhan ribu pemain di luar sana.
Fitur yang saya temui tadi membuat aspek single player Zenonia S agak sedikit tersisihkan, karena fokus utama game ini lebih diarahkan ke MMORPG. Meskipun begitu kamu masih tetap disuguhi dialog antar NPC, di mana mereka hanya sekedar memberimu alasan untuk menyelesaikan beragam quest yang diberikan. Dengan keberadaan fitur sosial tadi otomatis sambungan internet menjadi syarat utama untuk bermain Zenonia S, sehingga jangan harap kamu bisa memainkan game ini secara offline, karena jelas-jelas Gamevil tidak menyediakan opsi tersebut.
Zenonia S masih melanjutkan skema kontrol hack-and-slash yang sama seperti Zenonia 5. Di game ini kamu diberikan virtual pad yang memperlihatkan serangan normal dan skill yang kamu punya miliki di bagian kanan layar, dan kontrol untuk menggerakkan karakter di bagian layar sebelah kiri. Skema kontrol yang sudah menjadi ciri khas Zenonia 5 ini masih dipertahankan oleh Gamevil, sehingga kamu yang mungkin sudah pernah memainkan game ini sebelumnya tidak perlu repot lagi mempelajarinya.
Sama halnya seperti game online free-to-play yang pernah kamu mainkan sebelumnya, aspek grinding merupakan bagian dari permainan yang wajib kamu lalui di Zenonia S. Di sini agar kamu bisa mendapatkan equipment terkuat serta uang untuk membayar proses fusion equipment yang mahal, kamu perlu menyelesaikan level yang sama berulang-ulang hingga memperoleh uang dan loot yang cukup. Sayangnya variasi tampilan level bukanlah sesuatu yang digarap serius oleh Gamevil, sehingga terus terang aksi grinding di Zenonia S terasa jauh lebih monoton dibandingkan game hack-and-slash rilisan Gamevil seperti Kritika dan Darkness Reborn.
Dalam Zenonia S total terdapat sembilan dunia di mana masing-masing terbagi dalam sepuluh level dengan tampilan latar yang cukup seragam. Kurangnya variasi level tersebut untungnya diminimalisir dengan kehadiran fitur auto battle dan sistem peminjaman hero milik pemain lainnya yang membantu mengurangi kejenuhan kita dalam melakukan grinding.
Kekurangan lainnya yang saya temui ketika menjajal Zenonia S adalah pembelian health dan mana potion yang hanya berfungsi di satu level saja. Dengan keberadaan potion yang seolah-olah menjadi booster untuk menjalani level inilah, saya merasa Zenonia S tidak memberikan reward yang sangat memuaskan bagi para pemainnya.
Bayangkan saja kamu mengorbankan uang yang cukup banyak untuk membeli health/mana potion agar bisa menyelesaikan sebuah level, namun ternyata reward penyelesaiannya tidak sebandingan dengan uang membeli potion yang tidak bisa dipakai lagi di level berikutnya. Menyebalkan, bukan? Beruntung kamu bisa menjual beberapa equipment yang tak terpakai lagi agar bisa memenuhi kebutuhan membeli potion, sehingga perkara membeli potion atau tidak, semuanya terserah upaya kamu dalam menyelesaikan sebuah level tersulit.
Di luar opsi pembelian potion tadi, Gamevil juga menerapkan perolehan status VIP yang berfungsi agar kamu bisa mendapatkan beragam kelebihan yang tak diperoleh pemain berstatus biasa, jika kamu sering membeli IAP yang disediakan Gamevil. Dengan menjadi anggota VIP ini, kamu akan mendapatkan keuntungan seperti beberapa poin stamina tambahan (yup, game ini menyertakan fitur stamina di dalamnya), slot lebih untuk menampung perolehan senjata dan crafting, bonus beberapa lembar identity scrolls di setiap harinya, dan bermacam kelebihan lainnya.
Meski perolehan status VIP tadi belum sepenuhnya diimplementasikan selama periode beta test berlangsung, namun saya merasa permainan Zenonia S bakal dirasa kurang begitu fair bagi pemain free-to-play karena tak semua pemain bisa mendapatkan status yang cukup prestisius tadi. Apalagi ditambah keberadaan identity scrolls yang nantinya menjadi salah satu item wajib bagi kamu untuk melihat kualitas dari equipment yang kamu peroleh.
Dari segi grafis, bisa dibilang Zenonia S memiliki tampilan yang cukup bagus untuk sebuah game 2D dengan gaya penggambaran karakter anime ala Zenonia yang khas. Setiap karakter musuh yang kamu temui di sini memiliki animasi yang cukup oke, meskipun efek serangan yang muncul di layar kurang begitu berkesan untuk ukuran game mobile 2015.
Sebagai penutup, meskipun periode beta dari Zenonia S meninggalkan kesan yang kurang begitu memuaskan bagi saya, yang jelas saya tidak menampik kemungkinan bahwa game ini masih akan menjadi incaran mobile gamer di tahun 2015. Seperti judul ulasan preview yang saya tulis di atas, Zenonia S tetaplah seperti Zenonia yang sama seperti dulu, hanya saja kali ini dilengkapi segelintir fitur yang membuatnya terasa berbeda, namun masih kalah seru dibandingkan iterasi sebelumnya. Setidaknya saat tulisan ini dipublikasikan, Gamevil memiliki waktu lebih memoles beberapa fitur Zenonia S seperti fitur keberadaan potion yang permanen agar tidak mengecewakan ekspektasi dari para pemain lama.
Nah, setelah melalui masa penantian dua tahun semenjak dirilisnya Zenonia 5, kali ini saya berkesempatan mencicipi aksi terbaru Zenonia melalui sesi closed beta yang ditawarkan Gamevil kamis minggu lalu. Selama proses preview Zenonia S yang lumayan singkat ini, bisa dibilang saya cukup bersenang-senang dengan beragam inovasi “sosial” yang diusungnya, meski secara gameplay, Zenonia S tidak melenceng jauh dari pakem hack-and-slash seperti yang dulu dipopulerkan oleh Secret of Mana.
Seperti penjelasan artikel saya sebelumnya, dalam Zenonia S, kamu akan bertualang mengarungi dunia paralel, di mana karakter dari kelima serial Zenonia hadir untuk menyelamatkan umat manusia dari malapetaka. Ini artinya kamu berkesempatan untuk kembali memainkan beberapa karakter yang pernah kamu mainkan dari Zenonia lainnya seperti Regret, Bishu, Daza, dan lain sebagainya.
Dari segi gameplay, sebenarnya permainan Zenonia S tidak berbeda jauh dengan seri Zenonia sebelumnya. Di sini kamu diminta bertualang melewat rangkaian level yang terlihat di peta dunia, guna menyelesaikan setiap quest yang diberikan. Untuk itu, di sini kamu diberikan sebuah ruang hub untuk mengakses beberapa fitur yang disediakan Gamevil. Mulai dari opsi untuk menjalani misi utama (quest), mengikuti event arena (pvp), real time multiplayer raid, dan menjalin pertemanan dengan puluhan ribu pemain di luar sana.
Fitur yang saya temui tadi membuat aspek single player Zenonia S agak sedikit tersisihkan, karena fokus utama game ini lebih diarahkan ke MMORPG. Meskipun begitu kamu masih tetap disuguhi dialog antar NPC, di mana mereka hanya sekedar memberimu alasan untuk menyelesaikan beragam quest yang diberikan. Dengan keberadaan fitur sosial tadi otomatis sambungan internet menjadi syarat utama untuk bermain Zenonia S, sehingga jangan harap kamu bisa memainkan game ini secara offline, karena jelas-jelas Gamevil tidak menyediakan opsi tersebut.
Zenonia S masih melanjutkan skema kontrol hack-and-slash yang sama seperti Zenonia 5. Di game ini kamu diberikan virtual pad yang memperlihatkan serangan normal dan skill yang kamu punya miliki di bagian kanan layar, dan kontrol untuk menggerakkan karakter di bagian layar sebelah kiri. Skema kontrol yang sudah menjadi ciri khas Zenonia 5 ini masih dipertahankan oleh Gamevil, sehingga kamu yang mungkin sudah pernah memainkan game ini sebelumnya tidak perlu repot lagi mempelajarinya.
Sama halnya seperti game online free-to-play yang pernah kamu mainkan sebelumnya, aspek grinding merupakan bagian dari permainan yang wajib kamu lalui di Zenonia S. Di sini agar kamu bisa mendapatkan equipment terkuat serta uang untuk membayar proses fusion equipment yang mahal, kamu perlu menyelesaikan level yang sama berulang-ulang hingga memperoleh uang dan loot yang cukup. Sayangnya variasi tampilan level bukanlah sesuatu yang digarap serius oleh Gamevil, sehingga terus terang aksi grinding di Zenonia S terasa jauh lebih monoton dibandingkan game hack-and-slash rilisan Gamevil seperti Kritika dan Darkness Reborn.
Dalam Zenonia S total terdapat sembilan dunia di mana masing-masing terbagi dalam sepuluh level dengan tampilan latar yang cukup seragam. Kurangnya variasi level tersebut untungnya diminimalisir dengan kehadiran fitur auto battle dan sistem peminjaman hero milik pemain lainnya yang membantu mengurangi kejenuhan kita dalam melakukan grinding.
Kekurangan lainnya yang saya temui ketika menjajal Zenonia S adalah pembelian health dan mana potion yang hanya berfungsi di satu level saja. Dengan keberadaan potion yang seolah-olah menjadi booster untuk menjalani level inilah, saya merasa Zenonia S tidak memberikan reward yang sangat memuaskan bagi para pemainnya.
Bayangkan saja kamu mengorbankan uang yang cukup banyak untuk membeli health/mana potion agar bisa menyelesaikan sebuah level, namun ternyata reward penyelesaiannya tidak sebandingan dengan uang membeli potion yang tidak bisa dipakai lagi di level berikutnya. Menyebalkan, bukan? Beruntung kamu bisa menjual beberapa equipment yang tak terpakai lagi agar bisa memenuhi kebutuhan membeli potion, sehingga perkara membeli potion atau tidak, semuanya terserah upaya kamu dalam menyelesaikan sebuah level tersulit.
Di luar opsi pembelian potion tadi, Gamevil juga menerapkan perolehan status VIP yang berfungsi agar kamu bisa mendapatkan beragam kelebihan yang tak diperoleh pemain berstatus biasa, jika kamu sering membeli IAP yang disediakan Gamevil. Dengan menjadi anggota VIP ini, kamu akan mendapatkan keuntungan seperti beberapa poin stamina tambahan (yup, game ini menyertakan fitur stamina di dalamnya), slot lebih untuk menampung perolehan senjata dan crafting, bonus beberapa lembar identity scrolls di setiap harinya, dan bermacam kelebihan lainnya.
Meski perolehan status VIP tadi belum sepenuhnya diimplementasikan selama periode beta test berlangsung, namun saya merasa permainan Zenonia S bakal dirasa kurang begitu fair bagi pemain free-to-play karena tak semua pemain bisa mendapatkan status yang cukup prestisius tadi. Apalagi ditambah keberadaan identity scrolls yang nantinya menjadi salah satu item wajib bagi kamu untuk melihat kualitas dari equipment yang kamu peroleh.
Dari segi grafis, bisa dibilang Zenonia S memiliki tampilan yang cukup bagus untuk sebuah game 2D dengan gaya penggambaran karakter anime ala Zenonia yang khas. Setiap karakter musuh yang kamu temui di sini memiliki animasi yang cukup oke, meskipun efek serangan yang muncul di layar kurang begitu berkesan untuk ukuran game mobile 2015.
Sebagai penutup, meskipun periode beta dari Zenonia S meninggalkan kesan yang kurang begitu memuaskan bagi saya, yang jelas saya tidak menampik kemungkinan bahwa game ini masih akan menjadi incaran mobile gamer di tahun 2015. Seperti judul ulasan preview yang saya tulis di atas, Zenonia S tetaplah seperti Zenonia yang sama seperti dulu, hanya saja kali ini dilengkapi segelintir fitur yang membuatnya terasa berbeda, namun masih kalah seru dibandingkan iterasi sebelumnya. Setidaknya saat tulisan ini dipublikasikan, Gamevil memiliki waktu lebih memoles beberapa fitur Zenonia S seperti fitur keberadaan potion yang permanen agar tidak mengecewakan ekspektasi dari para pemain lama.
Labels:
Game
Thanks for reading Preview Zenonia S. Please share...!
0 Comment for "Preview Zenonia S"